Meski teknik-teknik khusus ini sudah saya singgung dalam e-book Speed Reading for Beginners maupun diulas secara lebih dalam di member area www.membacacepat.com, saya ingin tetap mengulas kembali beberapa teknik ini dalam artikel.
Kenapa kita perlu menerapkan teknik tertentu untuk bacaan tertentu? Atau dengan kata lain, apa perlunya kita membaca secara khusus? Well, karena setiap jenis teks maupun naskah sebenarnya memiliki pola tertentu yang khusus pula. Lebih khusus lagi, bahkan sebenarnya setiap penulis juga memiliki pola maupun gaya penulisan tertentu. Nah, dengan mengenali pola-pola ini, khususnya pola jenis-jenis bacaan, kita akan jauh lebih cepat dalam menangkap apa inti sebuah naskah. Selain itu, kita pun akan terlatih untuk mengenali (dengan cepat!) struktur bacaan, pokok pikiran, maupun kata kunci dalam bacaan. Pada akhirnya, ini sangat membantu mempercepat pemahaman.
Membaca Koran
Tidak banyak yang mengetahui bahwa berita-berita dalam artikel di koran sebenarnya disusun berbentuk piramida terbalik. Apa maksudnya? Maksudnya adalah, informasi-informasi terpenting justru diletakkan di awal artikel, biasanya pada dua paragraf awal. Sisanya adalah informasi tambahan.
Dalam kaidah jurnalistik, berita disusun atas konsep 5W + H; yaitu What (apa yang terjadi), Who (siapa yang terlibat), Where (di mana terjadinya), When (kapan terjadinya), Why (kenapa bisa terjadi), dan How (bagaimana kejadiannya). Itulah sebenarnya inti sebuah berita: Apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan kenapa. Hanya itu.
Nah, dalam penulisan artikel di koran, karena dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi pembaca yang umumnya tidak memiliki banyak waktu, informasi inti terpenting ini disusun pada paragraf pertama dan kedua. Seluruh paragraf sisanya adalah informasi tambahan. Inilah maksudnya piramida terbalik.
Jadi, dalam membaca artikel koran, informasi terpenting selalu ada di dua paragraf pertama saja. Pada dasarnya, Anda cukup membaca dua paragraf pertama, dan Anda sudah bisa menangkap isi berita. Sisanya adalah informasi tambahan, dan baru perlu Anda baca hanya ketika Anda merasa memerlukannya.
Sedikit tambahan mengenai poin Why, kadang informasi tentang ini tidak selalu bisa kita temukan di dua paragraf pertama, namun bisa juga informasi tambahannya juga menjawab poin why ini.
Pada artikel berikutnya, saya akan memberi contoh bagaimana menerapkan hal ini secara langsung pada sebuah artikel di koran.
Download Buku "Speed Reading for Beginners"
Bagaimana membaca 2 kali lebih cepat.
Telah didownload lebih dari 30.000 orang.
Download Sekarang.
Tks artikelnya Mas M Noer. Mantap dan bermanfaat. Namun, ada sedikit yang ingin saya tanya: bukankah penulisan sistempiramida terbalik di koran biasanya hanya untuk penulisan news (berita). Bukankah artikel koran justru tidak menggunakan sistem piramida terbalik Mas? Tks maaf lahir bathin selamat Ramadhan.
Tks artikelnya Mas M Noer. Mantap dan bermanfaat. Namun, ada sedikit yang ingin saya tanya: bukankah penulisan sistem piramida terbalik di koran biasanya hanya untuk penulisan news (berita). Bukankah artikel koran justru tidak menggunakan sistem piramida terbalik Mas? Tks.Mas M. Noer, maaf lahir bathin selamat Ramadhan.
Betul sekali pak. Sistem penulisan piramida terbalik paling banyak digunakan dalam penulisan berita. Artikel ini memang dimaksudkan utamanya untuk membaca artikel berita dalam koran dan untuk melengkapi artikel sebelumnya tentang membaca vertikal.
Selamat berpuasa dan Mohon maaf lahir batin juga ya pak.
yach..akhir ketemu juga apa yang aku fikirkan selama ini,,, semua yang sudah… terimakasih dan bukunya sangat manfaat bagi saya.. dan maaf mas noer saya baru kasih komentar…
mohon maaf baru bisa balas, sebenarnya yang perlu bayak nulis seperti mas Noer adalah awak akademisi yang telah diberi jerih oleh pemerintah, bukan individu2 pemerhati seperti mas Noer. mas Noer sudah mulai, saya berharap jangan berhenti di tengah jalan, tapi belajarkanlah bangsa ini semampu mas Noer. Salam Sukses, banyak anak bangsa menantiMu mas
akhirnya,,, qu bisa berhasil juga…
bukunya sangat bermanfaat